Kamis, 20 Desember 2012

Problem solving



Metode pengambilan keputusan
 Metode 1: Keputusan oleh penguasa tanpa diskusi kelompok
Dalam metode ini, pemimpin yang terpilih membuat keputusan sendiri tanpa meminta pertimbangan dalam bentuk apapun dari anggotanya. Hal ini sangat efisien, karena tidak membutuhkan waktu yang lama.
 Metode 2: keputusan oleh ahli
Metode ini meminta salah satu anggotanya yang paling ahli atau berpengalaman dalam hal membuat keputusan. Biarkan seseorang yanf ahli tersebut memikirkan masalahnya, dan membuat keputusan yang kemudian di umumkan kepada anggota kelompok yang lain. Tetapi dalam metode ini yang menjadi masalah adalah memilih orang yang ahli, sering kali memilih orang yang ahli itu dengan cara memilih orang yang populer, atau sering tampil, atau yang berkuasa.
 Metode 3: keputusan dengan rata-rata pendapat individu
Metode ini dengan cara menanyakan pendapat tiap anggota kelompok dengan cara terpisah, atau sendiri-sendiri, kemudian menggabungkan dan merata-rata hasilnya. Hasil pendapat yang paling tinggi itulah yang akan menjadi keputusan akhir.
 Metode 4: keputusan oleh penguasa setelah diskusi kelompok
Dalam metode ini, anggota akan berdiskusi dan menyampaikan pendapatnya, sehingga pemimpin akan memilih pertimbangan keputusan yang terbaik dan mengambil keputusan tersebut. Anggota tidak berhak atau tidak terlibat dalam hal mengambil keputusan.
 Metode 5: keputusan oleh minoritas
Dalam metode ini, minoritas disini bisa saja dalam bentuk kuantitas atau jumlah, tapi ia memiliki kekuasaan yang mayoritas. Misalnya dosen merupakan minoritas di kelas, tapi dosen mayoritas dalam power.
         Metode 6: keputusan oleh voting mayoritas
Metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan di banyak negara, begitu banyaknya sampai menjadi suatu kebiasaan. Caranya dengan membahas sebuah masalah dan mengambil keputusan yang harus di setujui oleh paling sedikit 51% anggotanya. Hal ini mirip dengan proses sistem pemilu.
         Metode 7: keputusan dengan konsensus
Konsensus merupakan metode pengambilan keputusan yang paling efektif, tapi metode ini memerlukan waktu dan sumber yang paling banyak. Ketika suatu keputusan dibuat melalui konsensus, semua anggota mengerti hasil keputusannya dan siap untuk mendukung. Konsensus adalah metode yang paling baik untuk menghasilkan keputusan yang inovatif, kreatif, berkualitas tinggi dimana semua anggotanya mempunyai komitmen dalam melaksanakan hasil keputusannya, menggunakan sumber daya yang dimiliki setiap anggota kelompok, dan meningkatkan keefektifan pengambilan keputusan kelompok di masa yang akan datang.

Hubungan antara waktu dan pengambilan keputusan
Setiap metode pengambilan keputusan membutuhkan waktu yang berbeda-beda, semakin banyak melibatkan orang atau anggota, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengambil sebuah keputusan. Biasanya, membuat keputusan penting lebih baik jika dilakukan dalam kelompok daripada secara individual.
Faktor pendukung pengambilan keputusan.
Efektif atau tidaknya sebuah keputusan kelompok tergantung pada bagaimana kelompok tersebut disusun. Jika ingin memaksimalkan potensi kelompok, maka harus menyusun lima elemen dasar jalannya kelompok, yaitu saling ketergantungan yang positif, interaksi secara langsung, akuntabilitas anggota, kemampuan sosial, dan proses berkelompok.
Faktor penghalang pengambilan keputusan kelompok
 Kurang dewasanya kelompok
 Cepatnya pengambilan keputusan berdasarkan respons dominan
 Kemalasan sosial: sembunyi dalam kelompok
 Tumpangan gratis: mendapatkan sesuatu tanpa usaha
 Hilangnya motivasi karena ketidakadilan
 Pemikiran kelompok dan penghindaran defensif
 Buruknya manajemen konflik oleh anggota kelompok
 Keegoisan anggota kelompok
 Kurangnya heterogen kelompok
 Gangguan dan halangan dalam menghasilkan

 Jumlah kelompok yang tidak sesuai
 Pengambilan keputusan yang prematur dan meminimalisasi pertentangan
 Anggota tidak mempunyai keterampilan yang relevan
 Kurangnya dukungan bagi individu dan halangan untuk berkontribusi

Pengambilan keputusan yang dipertimbangkan dan dipikirkan
1. Mengenali dan mendefenisikan masalah
2. Mengumpulkan informasi mengenai masalah yang ada
3. Menyusun dan mempertimbangkan alternatif solusi
Langkah ketiga adalah mengidentifikasi dan menganalisis solusi untuk menyelesaikan masalah. Kelompok sering membuat keputusan yang buruk karena tidak memikirkan alternatif solusi dengan baik.
 Analisis kekuatan lapangan
 Analisis yang berhati-hati
 Halangan
4. Memutuskan suatu solusi
5.       Mengevaluasi kesuksesan pelaksanaan keputusan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar