Metode pengambilan keputusan
Metode 1: Keputusan oleh penguasa tanpa diskusi
kelompok
Dalam metode ini, pemimpin yang terpilih membuat
keputusan sendiri tanpa meminta pertimbangan dalam bentuk apapun dari
anggotanya. Hal ini sangat efisien, karena tidak membutuhkan waktu yang lama.
Metode 2: keputusan oleh ahli
Metode ini meminta salah satu anggotanya yang
paling ahli atau berpengalaman dalam hal membuat keputusan. Biarkan seseorang
yanf ahli tersebut memikirkan masalahnya, dan membuat keputusan yang kemudian
di umumkan kepada anggota kelompok yang lain. Tetapi dalam metode ini yang
menjadi masalah adalah memilih orang yang ahli, sering kali memilih orang yang ahli
itu dengan cara memilih orang yang populer, atau sering tampil, atau yang
berkuasa.
Metode 3: keputusan dengan rata-rata pendapat
individu
Metode ini dengan cara menanyakan pendapat tiap
anggota kelompok dengan cara terpisah, atau sendiri-sendiri, kemudian
menggabungkan dan merata-rata hasilnya. Hasil pendapat yang paling tinggi
itulah yang akan menjadi keputusan akhir.
Metode 4: keputusan oleh penguasa setelah diskusi
kelompok
Dalam metode ini, anggota akan berdiskusi dan
menyampaikan pendapatnya, sehingga pemimpin akan memilih pertimbangan keputusan
yang terbaik dan mengambil keputusan tersebut. Anggota tidak berhak atau tidak
terlibat dalam hal mengambil keputusan.
Metode 5: keputusan oleh minoritas
Dalam metode ini, minoritas disini bisa saja dalam
bentuk kuantitas atau jumlah, tapi ia memiliki kekuasaan yang mayoritas.
Misalnya dosen merupakan minoritas di kelas, tapi dosen mayoritas dalam power.
Metode
6: keputusan oleh voting mayoritas
Metode ini merupakan metode yang paling banyak
digunakan di banyak negara, begitu banyaknya sampai menjadi suatu kebiasaan.
Caranya dengan membahas sebuah masalah dan mengambil keputusan yang harus di
setujui oleh paling sedikit 51% anggotanya. Hal ini mirip dengan proses sistem
pemilu.
Metode
7: keputusan dengan konsensus
Konsensus merupakan metode pengambilan keputusan
yang paling efektif, tapi metode ini memerlukan waktu dan sumber yang paling
banyak. Ketika suatu keputusan dibuat melalui konsensus, semua anggota mengerti
hasil keputusannya dan siap untuk mendukung. Konsensus adalah metode yang
paling baik untuk menghasilkan keputusan yang inovatif, kreatif, berkualitas
tinggi dimana semua anggotanya mempunyai komitmen dalam melaksanakan hasil
keputusannya, menggunakan sumber daya yang dimiliki setiap anggota kelompok,
dan meningkatkan keefektifan pengambilan keputusan kelompok di masa yang akan
datang.
Hubungan antara waktu dan pengambilan keputusan
Setiap metode pengambilan keputusan membutuhkan
waktu yang berbeda-beda, semakin banyak melibatkan orang atau anggota, maka
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengambil sebuah keputusan. Biasanya,
membuat keputusan penting lebih baik jika dilakukan dalam kelompok daripada
secara individual.
Faktor pendukung pengambilan keputusan.
Efektif atau tidaknya sebuah keputusan kelompok
tergantung pada bagaimana kelompok tersebut disusun. Jika ingin memaksimalkan
potensi kelompok, maka harus menyusun lima elemen dasar jalannya kelompok,
yaitu saling ketergantungan yang positif, interaksi secara langsung, akuntabilitas
anggota, kemampuan sosial, dan proses berkelompok.
Faktor penghalang pengambilan keputusan kelompok
Kurang dewasanya kelompok
Cepatnya pengambilan keputusan berdasarkan
respons dominan
Kemalasan sosial: sembunyi dalam kelompok
Tumpangan gratis: mendapatkan sesuatu tanpa usaha
Hilangnya motivasi karena ketidakadilan
Pemikiran kelompok dan penghindaran defensif
Buruknya manajemen konflik oleh anggota kelompok
Keegoisan anggota kelompok
Kurangnya heterogen kelompok
Gangguan dan halangan dalam menghasilkan
Jumlah kelompok yang tidak sesuai
Pengambilan keputusan yang prematur dan
meminimalisasi pertentangan
Anggota tidak mempunyai keterampilan yang relevan
Kurangnya dukungan bagi individu dan halangan
untuk berkontribusi
Pengambilan keputusan yang dipertimbangkan dan
dipikirkan
1. Mengenali dan mendefenisikan masalah
2. Mengumpulkan informasi mengenai masalah yang ada
3. Menyusun dan mempertimbangkan alternatif solusi
Langkah ketiga adalah mengidentifikasi dan
menganalisis solusi untuk menyelesaikan masalah. Kelompok sering membuat
keputusan yang buruk karena tidak memikirkan alternatif solusi dengan baik.
Analisis kekuatan lapangan
Analisis yang berhati-hati
Halangan
4. Memutuskan suatu solusi
5. Mengevaluasi
kesuksesan pelaksanaan keputusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar