Menurut Johnson & Johnson (2000)
kelompok terbentuk karena suatu alasan tertentu. Pengertian kelompok sendiri
dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, diantaranya pengertian kelompok
berdasarkan:
Persepsi
Anggota kelompok diterima dengan menekankan
kriteria atau ukuran tertentu.
Motivasi
Menurut Cattel (dalam Johnson &
Johnson, 2000) kelompok adalah kumpulan individu yang dalam hubungannya dapat
memuaskan kebutuhan satu dengan yang lainnya.
Tujuan
Mills (Johnson & Johnson, 2000)
menyatakan bahwa kelompok memiliki definisi, sebagai kelompok kecil yang
terdiri dari dua atau lebih individu dalam sebuah hubungan untuk mencapai
tujuan dan menganggap bahwa hubungan atau interaksi yang terjadi mempunyai
makna.
Organisasi
Johnson (2000) menjelaskan bahwa kelompok adalah suatu
sistem yang diorganisasikan pada dua orang atau lebih yang dihubungkan satu
dengan lainnya yang menunjukkan fungsi yang sama, memiliki standar peran dalam
berhubungan antar anggota dan memiliki norma yang mengatur fungsi kelompok dan
setiap anggotanya.
Interdependensi
Pengertian kelompok dapat dilihat dari
aspek saling ketergantungan (interdependensi). Cartwright dan Zender (dalam
Johnson & Johnson, 2000) memaparkan bahwa kelompok adalah sekumpulan
individu yang melakukan hubungan dengan orang lain (sesama anggota) yang
menunjukkan saling ketergantungan yang cukup signifikan.
Interaksi
Kelompok adalah sekumpulan
orang yang terdiri dari dua atau lebih individu yang melakukan interaksi satu
dengan yang lainnya yang dapat mempengaruhi anggotanya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa “Kelompok merupakan hubungan interaksi antara dua orang atau
lebih yang saling ketergantungan dan memiliki tujuan yang sama.”
Pembentukan kelompok terdiri dari 4
tahapan, diantaranya; forming, storming, norming, performing,
dan adjourning dengan penjelasan sebagai berikut:
} Tahap 1 – Forming
Pada tahap ini, kelompok
baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok masih cenderung untuk
bekerja sendiri dan masih belum saling mengenal dan belum bisa saling percaya.
Waktu banyak dihabiskan untuk merencanakan, mengumpulkan informasi dan
mendekatkan diri satu sama lain.
Contoh: dalam suatu acara
ospek, para mahasiswa seangkatan belum saling mengenal antara mahasiswa satu
dengan yang lain, ketika dibagi kedalam suatu kelompok-kelompok kecil, setiap
mahasiswa melakukan suatu perkenalan dan saling menanyakan identitas teman sekelompok.
} Tahap
2 – Storming
Pada tahap ini kelompok sudah mulai
mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas yang mereka hadapi. Anggota
kelompok saling terbuka dan mengeluarkan ide-ide dan perspektif mereka
masing-masing. Sehingga kemungkinan tejadinya konflik.
Contoh : Kelompok kecil mahasiswa ospek
yang telah saling mengenal tersebut dihadapkan pada suatu permainan kelompok.
Ketika mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permainan tersebut, beberapa
anggota telah mulai berani mengungkapkan pendapat. Pendapat yang bervariasi
memungkinkan terjadinya konflik.
} Tahap
3 – Norming
Pada tahap ini sudah terdapat kesepakatan
antara anggota kelompok. Kelompok mulai menemukan kesesuaian dengan kesepakatan
yang mereka buat mengenai aturan-aturan dan nilai-nilai yang digunakan. Pada
tahap ini, anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring
dengan melihat kontribusi penting masing-masing anggota untuk kelompok.
Contoh: kelompok mahasiswa ospek tersebut
mulai saling menentukan jalan keluar mana yang mereka pilih untuk menyelesaikan
permainan. Mereka membuat suatu kesepakatan seperti menentukan siapa yang harus
memimpin permainan dan siapa yang bekerja menyelesaikan tugas permainan.
} Tahap 4 – Performing
Pada tahap ini, kelompok dapat berfungsi dalam
menyelesaikan pekerjaan atau tugas dengan lancar dan efektif. Anggota kelompok
saling tergantung satu sama lain dan mereka saling respek dalam berkomunikasi.
Contoh: Kelompok mahasiswa ospek yang telah
menentukan peraturan dan fungsi anggota memulai mengerjakan permainan sesuai
dengan tugas yang telah disepakati.
} Tahap
5 – Adjourning
Ini adalah tahap terakhir dalam kelompok
dimana proyek tugas atau pekerjaan berakhir dan kelompok membubarkan diri.
Contoh: kelompok mahasiswa ospek telah
menyelesaikan permainan dan ospek telah berakhir. Sehingga mereka membubarkan
kelompok mereka.
Dalam sebuah kelompok terdapat struktur
yang membentuk perilaku anggotanya dan memungkinkan untuk menjelaskan sebagian
perilaku individu di dalam kelompok maupun kinerja kelompok itu sendiri. Struktur
kelompok terdiri dari:
a.
Norma
Norma merupakan standar perilaku yang dapat
diterima yang digunakan bersama oleh para anggota kelompok. Johnson dan Johnson (2000) menyatakan bahwa norma
sebagai keyakinan umum dalam kelompok mengenai perilaku, sikap serta persepsi
yang sesuai. Adapun 2 bentuk norma yaitu norma deskriptif dan norma
perspektif dimana yang artinya sebagai berikut:
Norma deskriptif merupakan apa
yang sering dilakukan, dirasakan, serta dipikirkan oleh orang ketika sedang
berada dalam suatu situasi tertentu. Contoh: ketika di jalan tol ada himbauan bagi kendaraan yang berjalan
lambat untuk berjalan di bahu kiri dan bagi kendaraan yang ingin mendahului dan
melaju cepat untuk berjalan di lajur kanan.
Norma perspektif yang lebih
evaluatif, menjelaskan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh individu
pada situasi tertentu, dan jika ada yang melanggar akan dinilai negatif. Contoh: perintah membayar
pajak untuk para wajib pajak, bagi yang tidak mematuhi akan dikenai sanksi.
b.
Peran
Dalam suatu kelompok masing-masing anggota tentu
tidak melakukan hal yang sama dalam mencapai tujuan. Setiap anggota memiliki
tugas dan fungsi yang berbeda sesuai dengan harapan. Dengan kata lain, anggota
kelompok yang berbeda tentu akan memainkan peran yang berbeda. Contoh: tugas
dan tanggung jawab seorang direktur adalah memimpin perusahaan. Tugas karyawan
adalah mengikuti perintah atasannya.
Role differentiation
Forsyth (1983) menyatakan bahwa role
differentiation adalah perbedaan peran dalam suatu kelompok, misal menjadi pemimpin, pengikut, atau pengeluh.
Dalam suatu kelompok tentulah tidak akan memiliki peran yang sama pada
anggotanya. Ada yang berperan sebagai pemimpin sehingga dituntut untuk optimis.
Meskipun bukan menjadi jaminan bahwa dengan status tertentu, setiap anggota di
asosiakan dengan sifat terrtentu.
Type of roles
Benne dan Sheats (dalam Forsyth, 1983)
membagi peran atas:
Task role: anggota kelompok yang
melakukan tugasnya untuk mencapai tujuan tertentu pada kelompok tersebut.
Misalnya sebagai coordinator, elaborator, energizer, evaluatorcritic,
information giver, information seeker, dan opinion seeker.
Sociemotional role: Posisi anggota
dalam kelompok untuk mendukung perilaku interpersonal secara akomodatif.
Misalnya compromiser, encourager, follower, dan harmonizer.
Individual role : peran individu yang tidak berkontribusi dengan
besar, namun tetap dibutuhkan perannya sebagai penopang kebutuhan kelompok.
Misalnya aggressor, block, dominator, dan help seeker.
Role stress
Peran tidaklah semudah yang dibayangkan.
Kadang terdapat benturan sehingga menimbulkan konflik dengan anggota kelompok
yang lain. Ketika hal ini terjadi peran mereka menjadi kompleks.
Role ambiguity : ekspektasi yang
tidak jelas tentang perilaku yang akan dilakukan oleh individu yang menempati
posisi dalam kelompok. Sehingga ketika hal ini dirasakan oleh seseorang, maka
dia akan kebingungan harus berperan seperti apa dalam kelompok tersebut.
Role conflict : Konflik yang
terjadi secara intragroup dan intraindividual yang merupakan
hasil dari ketidakcocokan peran. Misalnya ketika seseorang mengalami pergolakan
dengan perannya sendiri akibat dari peran oranglain yang tidak sesuai sehingga
mengacaukan perannya sendiri. Hal inilah yang dinamakan intrarole conflict. Namun
apabila ketidakcocokan antara dua peran sekaligus hal ini dinamakan interrole
conflict.
Role
conflict group performance: konflik dari peran yang terjadi pada anggota
cenderung mengakibatkan konflik pada performa kelompok. Apabila hal ini terjadi
maka keberlangsungan kelompok secara tidak langsung akan terancam.
saraN : tulisaN.Na susah d baCa, bikiN pusiNg.
BalasHapusCek : http://edhay76.blogspot.com/
makasih
tulisannya alay..
BalasHapusKl g suka yaudah g usah dibaca, ngapai juga repot repot komen kan? Kan cmn buang2 waktu :)
Hapus